.jpg)
KAU NOMOR SATU
Di kelas, kau nomor satu
Di hatiku, kau nomor satu
Di rumahku, kau nomor satu
Bahkan,
Matipun kau nomor satu
SEMPURNA
Kau sempurnakan peran dengan selesaikan semuanya
Kau sempurnakan pengabdian dengan tuntaskannya
Kau sempurnakan hidup dengan kematian
MARI BERDO’A
Mari berdo’a bersama
Aku di sini dan kau di sana
Mari berdo’a untuk kebaikan dan kesempurnaan jiwa
Aku di sini memanjat segala do’a
agar engkau selalu berada dalam limpahan-nya
agar engkau selalu alami nikmat kesempurnaan
Engkau di sana mohon berdo’a
agar aku mampu memegang amanah
agar aku mampu melapangkan jalan bagi buah hati kita
Mari berdo’a bersama
Aku di sini dan kau di sana
Semoga bahagia selalu bersama
Semoga yang terbaik mampu dirasa
IKHLASKU
Nalarku tlah ikhlas melepasmu
Karna engkau adalah amanat yang dititipkan kepadaku
Tapi hati bukan nalar
Hati penuh dengan ukiran-ukiran indah kebersamaan kita
Hati penuh dengan luka lara dan suka cita kebersamaan kita
Engkau bukan sekedar amanat bagiku
Engkau bagian dari jiwaku
pembentuk arah hidupku
pencipta mimpi-mimpiku
Teriris hatiku tiap kali menatap wajahnya
Terisak aku tiap kali melihat dirinya
Rasanya terlalu dini baginya kehilangan ibu
Rasanya terlalu cepat ia kehilangan belaianmu
Tapi Ia yang Maha Segala Tahu segalanya
Garis ketetapan-Nya haruslah diterima
meski penuh sesak sgala rasa tercampur di dada
ABADI
Ku coba kumpulkan kembali serpihan-serpihan jiwa yang melayang bersamamu
Tak ingin ku kehilangan secuil pun kenangan akan dirimu
Biarlah semua menjadi keabadian di hatiku
Mari bersama kita siapkan buah hati
Engkau di sana
dan
aku di sini
KELUHKU
Tak mungkin ku persalahkan siapapun atau apapun atas kepergianmu
Sebab musabab hanya jalan menuju pemenuhan yang telah digariskan
Tapi hati tak begitu saja mau menerima
terlalu cepat rasanya kesempatan kita
impian-impian yang kita bangun belum lagi menjelma
PERCAYALAH PADAKU
Jiwa
Tenanglah di sana
akan ku gapai apa yang tlah kita impikan
akan ku wujudkan sgala yang ada di angan
Kau lihatlah dari sana
Bagaimana impian kita bergerak mewujud dan menjelma
Bagaimana angan kita kan menjadi nyata
Kau lihat saja dari sana
Bagaimana Maulana
Putra kita
Jantung hati kita
Akan membanggakan kita
Kau lihat saja dari sana
Tenanglah di sana
Biar di sini
aku yang menuntaskannya
INGINKU
Begitu singkat kebersamaan yang digariskan Tuhan
untuk kita
Kalau tak ingat Lana
Ku kan berdo’a agar tanah di samping nisanmu segera terbuka
Agar raga ini segera bersemayam di sana
Agar jiwa dapat terus bersama
Tapi kita punya Lana
hadiah terindah dan termegah darimu
penerus mata rantai sejarah hidup kita
Tunggu aku di sana
Biar ku tuntaskan dulu apa yang sudah kita mulai
Biar ku tunaikan dulu amanat yang engkau percayakan padaku
Biar ku sempurnakan peranku
Lalu ….
aku akan menyusulmu
LURUH DAN RAPUH
Hanya yang pernah mengalami perpisahan
Tahu betapa agung dan indah kebersamaan
Hanya yang pernah alami kesakitan
yang tahu betapa bernilai kesehatan
Hanya yang pernah alami keduanya
yang rasakan betapa dahsyat ketak berdayaan
Aku luruh seluruh-luruhnya dalam perpisahan
Meski tegar harus kutampakkan
Aku rapuh serapuh-rapuhnya dalam kesakitan
Meski kuat dan segar mesti tampak diluaran
IBUMU
Ibumu, anakku
Wanita luar biasa
Perempuan unggul tiada tara
Ibumu, anakku
Cerdas
Tegar
Berprinsip kuat
Ibumu, anakku
Berpikir dengan cara berbeda
Melampaui zamannya
Ibumu, anakku
Tak pernah mengeluh
Hanya berpasrah
Ibumu, anakku
Tak pernah menyerah
Terus berusaha
Bagi ibumu, anakku
Tak ada kemustahilan di dunia
Bagi ibumu, anakku
Kita mesti terus memberi
meski terlalu sering disalah mengerti
Bagi ibumu, anakku
Keberadaan kita harus berguna
bagai telaga di sahara
Ibumu, anakku
Tak kan bisa dijelaskan dengan kata
Ibumu, anakku
Secuil keindahan surga yang diturunkan ke dunia
Ibumu, anakku
Ah, tak tahu lagi aku harus berkata apa
DO’AKAN AKU
Ul,
Tlah kau katakan mimpi-mimpimu padaku
meski terlalu banyak yang belum mampu kupenuhi
Tlah ku ungkap keinginan-keinginanmu
meski terlalu banyak yang belum kita mulai
Ul,
Kau mendahuluiku sebelum mimpi kupenuhi
Sebelum keinginan kita wujudkan
Ul,
Terbetik di hatiku untuk mempertanyakan keadilan Tuhan
Mengapa kebersamaan kita seakan disempitkan?
Tersebar dalam Kalam bahwa apapun yang diputuskan adalah kebaikan
Tapi bagaimana mampu ku temukan kebaikan di balik perpisahan?
Ul,
Dalam kedekatan dengan para malaikat Tuhan
Mohonkan untukku agar mampu ku temukan kebaikan
Mohonkan untukku agar mampu ku terima perpisahan
Mohonkan untukku agar mampu ku tetap merasakan kebersamaan
Ul,
Maafkan aku atas segala kesedihan
atas semua kekecewaan
atas setiap keacuhan
Ul,
Bantu aku membesarkan Lana
mendidik Lana
menegaskan karakternya
membaikkan hatinya
mengantarkannya pada keluar biasaan kehidupan
TANYAKU
Aku masih kelu di lidahku
Aku masih kaku di gerakku
Aku masih beku di pikirku
Aku masih papa di rasaku
Masih belum percaya aku akan sgala peristiwa
Masih tak yakin aku akan sgala yang terjadi
Masih belum terima aku bahwa kau telah tiada
Terlalu singkat masa kebersamaan kita
Terlalu cepat engkau berlalu
Ketika segala angan mulai terwujud
Ketika impian mulai terbentang
Engkau harus kembali pulang
Keyakinanku akan kesempurnaan peranmu
Tak mengubah kesedihan dan pertanyaanku
‘Mengapa Tuhan hanya menetapkan peran untukmu sebatas itu?’
“Mengapa Ia yang Maha Segala tak memberimu waktu untuk menyaksikan wujud mimpi-mimpimu?’
DO’AKU
Ya Allah,
teguhkanlah hatiku
kuatkanlah jiwaku
terangilah jalanku
Ya Allah,
Aku mohon pada-Mu
jangan hilangkan apapun akan dirinya di hatiku
jangan sirnakan sgala keindahannya dari jiwaku
jangan hapus ukiran-ukiran jiwa yang membentuk rasaku
Ya Allah,
Aku mohon pada-Mu
ijinkan ia tetap bersamaku
ijinkan ia tetap menemaniku
ijinkah ia tetap menyemangatiku
Ya Allah,
Aku mohon pada-Mu
masukkan ia bagian dari hamba terbaik-mu
golongkan ia bagian dari hamba sempurna-Mu
Ya Allah,
Aku mohon pada-Mu
anugerahkanlah segala kebaikan untuk isteriku.
Amin
GELISAHKU
Tak tahu lagi aku harus bagaimana
Kepada siapa ku mesti tumpahkan segala resah
Tarikan-tarikan nafas tak lagi penuh makna
Apalagi gairah
Aku tiada dalam ketiadaanmu
Aku sirna dalam kepergianmu
Aku ……
Tak tahulah meski berkata apa
Aku harus tetap hidup
Itu aku tahu
Aku harus mampu bangkit
Itu juga yakinku
Aku mesti menjelma ibu bapak bagi putra kita
Itu aku mengerti
Tapi,
Bagaimana mesti kuwujudkan lagi ketiadaan?
Bagaimana ku munculkan lagi kesirnaan?
Berapa lama ku mesti larut dalam ketiadaan?
Berapa lama ku hadir dalam kesirnaan?
Terimalah kenyataan
Ikhlaskan kepergian
Serahkan kepada Tuhan,
Itu nasehat orang-orang
Dan aku pun tidak menolak bahwa semua benar
Namun,
Semudah itukah menerima kenyataan?
Segampang itukah mengikhlaskan kepergian?
Sesederhana itukah berpasrah kepada Tuhan?
Engkau yang senantiasa mendampingi
membangun angan
merajut mimpi
berjuang meniti jembatan licin untuk menggapai angan
melangkah terseok di jalan terjal untuk meraih mimpi
Tiba-tiba garis Tuhan berlaku
Engkau dipanggil menghadap-Nya
meninggalkan angan yang sudah mulai terajut
mewariskan mimpi yang sudah mulai mewujud
menitipkan cinta yang mesti kubina
Ya Allah,
Aku tahu semua kehendak-Mu
Tapi…
rasanya tak tahu kapan aku mampu terima garis-Mu
JANGAN TERLAMBAT KAWAN
Jangan pernah ragu untuk ungkapkan cintamu
Jangan pernah tunda untuk tunjukkan kasihmu
Jangan pernah lalai untuk menyenangkan kekasihmu
Jangan pernah malu untuk mengharu biru
Karna kita tak tahu kapan kebersamaan mesti terpisahkan
Karna kita tak pernah tahu garis yang telah ditetapkan
Karna kita tak pernah tahu rencana-rencan yang diatur Tuhan
Jangan sampai kau menyesal karena kedahuluan waktu
Jangan sampai kau meratap karena kehilangan waktu
Jangan sampai kau menghiba karena semua tlah berlalu
Ketahuilah kawan,
Kebersamaanmu dengan kekasihmu adalah hal terindah yang dianugerahkan Tuhan
dan itu akan berlalu jauh lebih cepat dari perjalanan waktu
Maka,
Mumpung masih bersama
Ungkapkan segala kepada kekasihmu
kepada isterimu
kepada pendampingmu
Biarkan mereka tahu betapa engkau mencintainya
Biarkan mereka rasa betapa engkau mengasihinya
Biarkan mereka bersemu karena engkau memanjakannya
Biarkan mereka damai karena engkau mempercayainya
Biarkan mereka bangga karena engkau segalanya
Biarkan mereka pasrah dalam lembut belaianmu
Biarkan mereka hangat dalam peluk gairahmu
Biarkan mereka terima segala kebaikan yang mengalir darimu
BUAH HATI KITA
Luar biasa putra kita
ia tahu bapaknya lagi tak bisa apa-apa
Luar biasa putra kita
ia mampu tutup kesedihan dan ingin tahunya
Luar biasa putra kita
ia pendam segala rasa di dada
Luar biasa putra kita
Insya Allah ia akan menjadi luar biasa