Sabtu, 26 Desember 2009

Mohonku

Mohonku pada-Mu
           Wahai Penerima Segala Do'a

Perkenankan jiwa tetap menyatu dengan jiwa
Ijinkan cinta tetap menguni tahtanya

Mohonku pada-Mu
           Wahai Engkau yang Maha Segala

Biarkan aku tetap menggandengnya
Perkenankan aku tetap menyanjungnya
Ijinkan aku tetap mengabadikan namanya

Mohonku pada-Mu
           Wahai Engkau yang Tahu Segala

Tetapkan langkahku menuju bersama
Sempurnakan peranku dengan bersamanya

Mohonku pada-Mu
           Wahai Pemilik Samudera Cinta


Abadikan ia di hatiku
Sebagaimana aku mohon
      abadikan yakinku pada-Mu di dadaku

Mohonku pada-Mu
Amin sebagai jawab-Mu

Rabu, 23 Desember 2009

COBALAH

Cobalah untuk tidak memaksakan diri
Cobalah untuk bergerak sesuai hati
Cobalah untuk melangkah dengan pasti
Cobalah untuk mengikuti nurani
Cobalah untuk meninggalkan benci
Cobalah untuk menghindari iri
Cobalah untuk mengejar prestasi
Cobalah untuk terus memacu diri
Cobalah untuk tetap berhati
Cobalah untuk selalu mengabdi

Kau Tahu, Aku Sangat Rindu

Kadang tiba-tiba sepi menyelimuti diri. Tiba-tiba kau menghilang, meninggalkan hatiku yang kosong melompong. Hidup seakan tanpa arah dan tujuan, meski aku tahu masih banyak yang perlu aku perjuangkan. Impian dan angan yang telah kita bangun tak mungkin kuabaikan. Langkah-langkah awal yang telah kita mulai mesti kuteruskan. Dan putra kita adalah harapan masa depan yang tak boleh padam. Ia harus tetap bersinar, semakin hari semakin terang. Tak boleh ia redup, apalagi padam.
Aku tahu, kebersamaan kita telah disempurnakan pada hari itu. Hari ketika engkau dipanggil pulang. Hari ketika engkau harus menuju surgamu. Allah tahu segalanya. Setiap keputusan-Nya itulah yang terbaik bagi kita. Aku masih dan akan tetap meyakini itu.
Tapi ini tentang cinta isteriku. Cinta yang telah dianugerahkan kepada kita. Cinta yang telah membuat hati dan jiwa kita bersatu. Cinta yang telah meleburkan diri kita. Aku tahu, menatapmu setiap waktu tidak lagi menjadi hakku. Aku tahu gambar dan fotomu tak pernah mampu memuaskan kerinduanku. Kenanganku akan dirimu tetap akan hidup di hatiku.
Cinta selalu menumbuhkan kerinduan isteriku. Dan kerinduan hanya akan terpuaskan dengan sebuah pertemuan. Cinta menjadi begitu indah dalam sebuah pertemuan.
Aku tidak akan memustahilkan sesuatu, jiwaku. Kita pasti akan bertemu, meski pasti dengan cara yang berbeda. Karena aku yakin Allah sedang memandang kita, sedang melihat kesungguhan cinta kita. Dan ia pasti telah merencanakan sesuatu untuk pertemuan kita.
Aku selalu berdo'a, agar kita segera jumpa. Dalam hening malam, dalam dzikir panjang, dalam aliran asma-Nya, dalam mimpi terjaga.
Engkau pasti tahu isteriku, jiwaku tak pernah ada tanpa jiwamu di dalamnya. Itulah anugerah terbesar bagi kita. Aku tidak akan pernah melepas jiwamu dari diriku, itu yang selalu aku panjatkan dalam do'a.
Mari kita berdo'a bersama. Agar Allah segera mempertemukan kita dengan cara yang berbeda. Mari berdo'a bersama. Aku di sini engkau di sana.

Selasa, 22 Desember 2009

071209 (Kumpulan Puisi Persembahan)


KAU NOMOR SATU


Di kelas, kau nomor satu
Di hatiku, kau nomor satu
Di rumahku, kau nomor satu
Bahkan,
Matipun kau nomor satu



SEMPURNA



Kau sempurnakan peran dengan selesaikan semuanya
Kau sempurnakan pengabdian dengan tuntaskannya
Kau sempurnakan hidup dengan kematian




MARI BERDO’A


Mari berdo’a bersama
Aku di sini dan kau di sana

Mari berdo’a untuk kebaikan dan kesempurnaan jiwa
Aku di sini memanjat segala do’a
agar engkau selalu berada dalam limpahan-nya
agar engkau selalu alami nikmat kesempurnaan
Engkau di sana mohon berdo’a
agar aku mampu memegang amanah
agar aku mampu melapangkan jalan bagi buah hati kita

Mari berdo’a bersama
Aku di sini dan kau di sana
Semoga bahagia selalu bersama
Semoga yang terbaik mampu dirasa



IKHLASKU


Nalarku tlah ikhlas melepasmu
Karna engkau adalah amanat yang dititipkan kepadaku
Tapi hati bukan nalar
Hati penuh dengan ukiran-ukiran indah kebersamaan kita
Hati penuh dengan luka lara dan suka cita kebersamaan kita

Engkau bukan sekedar amanat bagiku
Engkau bagian dari jiwaku
pembentuk arah hidupku
pencipta mimpi-mimpiku

Teriris hatiku tiap kali menatap wajahnya
Terisak aku tiap kali melihat dirinya
Rasanya terlalu dini baginya kehilangan ibu
Rasanya terlalu cepat ia kehilangan belaianmu

Tapi Ia yang Maha Segala Tahu segalanya
Garis ketetapan-Nya haruslah diterima
meski penuh sesak sgala rasa tercampur di dada




ABADI


Ku coba kumpulkan kembali serpihan-serpihan jiwa yang melayang bersamamu

Tak ingin ku kehilangan secuil pun kenangan akan dirimu
Biarlah semua menjadi keabadian di hatiku

Mari bersama kita siapkan buah hati
Engkau di sana
dan
aku di sini




KELUHKU


Tak mungkin ku persalahkan siapapun atau apapun atas kepergianmu
Sebab musabab hanya jalan menuju pemenuhan yang telah digariskan

Tapi hati tak begitu saja mau menerima
terlalu cepat rasanya kesempatan kita
impian-impian yang kita bangun belum lagi menjelma




PERCAYALAH PADAKU

Jiwa
Tenanglah di sana
akan ku gapai apa yang tlah kita impikan
akan ku wujudkan sgala yang ada di angan

Kau lihatlah dari sana
Bagaimana impian kita bergerak mewujud dan menjelma
Bagaimana angan kita kan menjadi nyata

Kau lihat saja dari sana
Bagaimana Maulana
Putra kita
Jantung hati kita
Akan membanggakan kita

Kau lihat saja dari sana
Tenanglah di sana
Biar di sini
aku yang menuntaskannya


INGINKU

Begitu singkat kebersamaan yang digariskan Tuhan
untuk kita
Kalau tak ingat Lana
Ku kan berdo’a agar tanah di samping nisanmu segera terbuka
Agar raga ini segera bersemayam di sana
Agar jiwa dapat terus bersama

Tapi kita punya Lana
hadiah terindah dan termegah darimu
penerus mata rantai sejarah hidup kita

Tunggu aku di sana
Biar ku tuntaskan dulu apa yang sudah kita mulai
Biar ku tunaikan dulu amanat yang engkau percayakan padaku
Biar ku sempurnakan peranku
Lalu ….
aku akan menyusulmu


LURUH DAN RAPUH


Hanya yang pernah mengalami perpisahan
Tahu betapa agung dan indah kebersamaan

Hanya yang pernah alami kesakitan
yang tahu betapa bernilai kesehatan

Hanya yang pernah alami keduanya
yang rasakan betapa dahsyat ketak berdayaan

Aku luruh seluruh-luruhnya dalam perpisahan
Meski tegar harus kutampakkan

Aku rapuh serapuh-rapuhnya dalam kesakitan
Meski kuat dan segar mesti tampak diluaran




IBUMU

Ibumu, anakku
Wanita luar biasa
Perempuan unggul tiada tara

Ibumu, anakku
Cerdas
Tegar
Berprinsip kuat

Ibumu, anakku
Berpikir dengan cara berbeda
Melampaui zamannya

Ibumu, anakku
Tak pernah mengeluh
Hanya berpasrah

Ibumu, anakku
Tak pernah menyerah
Terus berusaha

Bagi ibumu, anakku
Tak ada kemustahilan di dunia

Bagi ibumu, anakku
Kita mesti terus memberi
meski terlalu sering disalah mengerti

Bagi ibumu, anakku
Keberadaan kita harus berguna
bagai telaga di sahara



Ibumu, anakku
Tak kan bisa dijelaskan dengan kata

Ibumu, anakku
Secuil keindahan surga yang diturunkan ke dunia

Ibumu, anakku
Ah, tak tahu lagi aku harus berkata apa



DO’AKAN AKU


Ul,
Tlah kau katakan mimpi-mimpimu padaku
meski terlalu banyak yang belum mampu kupenuhi
Tlah ku ungkap keinginan-keinginanmu
meski terlalu banyak yang belum kita mulai

Ul,
Kau mendahuluiku sebelum mimpi kupenuhi
Sebelum keinginan kita wujudkan

Ul,
Terbetik di hatiku untuk mempertanyakan keadilan Tuhan
Mengapa kebersamaan kita seakan disempitkan?

Tersebar dalam Kalam bahwa apapun yang diputuskan adalah kebaikan

Tapi bagaimana mampu ku temukan kebaikan di balik perpisahan?

Ul,
Dalam kedekatan dengan para malaikat Tuhan
Mohonkan untukku agar mampu ku temukan kebaikan
Mohonkan untukku agar mampu ku terima perpisahan
Mohonkan untukku agar mampu ku tetap merasakan kebersamaan

Ul,
Maafkan aku atas segala kesedihan
atas semua kekecewaan
atas setiap keacuhan

Ul,
Bantu aku membesarkan Lana
mendidik Lana
menegaskan karakternya
membaikkan hatinya
mengantarkannya pada keluar biasaan kehidupan


TANYAKU

Aku masih kelu di lidahku
Aku masih kaku di gerakku
Aku masih beku di pikirku
Aku masih papa di rasaku

Masih belum percaya aku akan sgala peristiwa
Masih tak yakin aku akan sgala yang terjadi
Masih belum terima aku bahwa kau telah tiada

Terlalu singkat masa kebersamaan kita
Terlalu cepat engkau berlalu

Ketika segala angan mulai terwujud
Ketika impian mulai terbentang
Engkau harus kembali pulang

Keyakinanku akan kesempurnaan peranmu
Tak mengubah kesedihan dan pertanyaanku


‘Mengapa Tuhan hanya menetapkan peran untukmu sebatas itu?’
“Mengapa Ia yang Maha Segala tak memberimu waktu untuk menyaksikan wujud mimpi-mimpimu?’




DO’AKU

Ya Allah,
teguhkanlah hatiku
kuatkanlah jiwaku
terangilah jalanku

Ya Allah,
Aku mohon pada-Mu
jangan hilangkan apapun akan dirinya di hatiku
jangan sirnakan sgala keindahannya dari jiwaku
jangan hapus ukiran-ukiran jiwa yang membentuk rasaku

Ya Allah,
Aku mohon pada-Mu
ijinkan ia tetap bersamaku
ijinkan ia tetap menemaniku
ijinkah ia tetap menyemangatiku

Ya Allah,
Aku mohon pada-Mu
masukkan ia bagian dari hamba terbaik-mu
golongkan ia bagian dari hamba sempurna-Mu

Ya Allah,
Aku mohon pada-Mu
anugerahkanlah segala kebaikan untuk isteriku.

Amin



GELISAHKU

Tak tahu lagi aku harus bagaimana
Kepada siapa ku mesti tumpahkan segala resah
Tarikan-tarikan nafas tak lagi penuh makna
Apalagi gairah

Aku tiada dalam ketiadaanmu
Aku sirna dalam kepergianmu
Aku ……
Tak tahulah meski berkata apa

Aku harus tetap hidup
Itu aku tahu
Aku harus mampu bangkit
Itu juga yakinku
Aku mesti menjelma ibu bapak bagi putra kita
Itu aku mengerti

Tapi,
Bagaimana mesti kuwujudkan lagi ketiadaan?
Bagaimana ku munculkan lagi kesirnaan?
Berapa lama ku mesti larut dalam ketiadaan?
Berapa lama ku hadir dalam kesirnaan?

Terimalah kenyataan
Ikhlaskan kepergian
Serahkan kepada Tuhan,
Itu nasehat orang-orang
Dan aku pun tidak menolak bahwa semua benar


Namun,
Semudah itukah menerima kenyataan?
Segampang itukah mengikhlaskan kepergian?
Sesederhana itukah berpasrah kepada Tuhan?

Engkau yang senantiasa mendampingi
membangun angan
merajut mimpi
berjuang meniti jembatan licin untuk menggapai angan
melangkah terseok di jalan terjal untuk meraih mimpi

Tiba-tiba garis Tuhan berlaku
Engkau dipanggil menghadap-Nya
meninggalkan angan yang sudah mulai terajut
mewariskan mimpi yang sudah mulai mewujud
menitipkan cinta yang mesti kubina

Ya Allah,
Aku tahu semua kehendak-Mu
Tapi…
rasanya tak tahu kapan aku mampu terima garis-Mu



JANGAN TERLAMBAT KAWAN

Jangan pernah ragu untuk ungkapkan cintamu
Jangan pernah tunda untuk tunjukkan kasihmu
Jangan pernah lalai untuk menyenangkan kekasihmu
Jangan pernah malu untuk mengharu biru

Karna kita tak tahu kapan kebersamaan mesti terpisahkan
Karna kita tak pernah tahu garis yang telah ditetapkan
Karna kita tak pernah tahu rencana-rencan yang diatur Tuhan

Jangan sampai kau menyesal karena kedahuluan waktu
Jangan sampai kau meratap karena kehilangan waktu
Jangan sampai kau menghiba karena semua tlah berlalu

Ketahuilah kawan,
Kebersamaanmu dengan kekasihmu adalah hal terindah yang dianugerahkan Tuhan
dan itu akan berlalu jauh lebih cepat dari perjalanan waktu

Maka,
Mumpung masih bersama
Ungkapkan segala kepada kekasihmu
kepada isterimu
kepada pendampingmu


Biarkan mereka tahu betapa engkau mencintainya
Biarkan mereka rasa betapa engkau mengasihinya
Biarkan mereka bersemu karena engkau memanjakannya
Biarkan mereka damai karena engkau mempercayainya
Biarkan mereka bangga karena engkau segalanya
Biarkan mereka pasrah dalam lembut belaianmu
Biarkan mereka hangat dalam peluk gairahmu
Biarkan mereka terima segala kebaikan yang mengalir darimu


BUAH HATI KITA

Luar biasa putra kita
ia tahu bapaknya lagi tak bisa apa-apa
Luar biasa putra kita
ia mampu tutup kesedihan dan ingin tahunya
Luar biasa putra kita
ia pendam segala rasa di dada
Luar biasa putra kita
Insya Allah ia akan menjadi luar biasa