Rabu, 22 Agustus 2012

berbincang lagi denganmu

Ul, semakin banyak hal yang ingin kuceritakan padamu, meski kadang juga bingung mesti dari mana memulai.
Semakin banyak hal yang tak ku mengerti, banyak peristiwa tak mampu ku cerna dengan hati, hingga akhirnya berakhir dengan kekecewaan diri.
Ul, rasanya tetap saja aneh ketika ku mesti bercerita kepada selainmu, cerita yang tidak pernah tuntas, cerita yang mesti tetap saja kupilah pilih bagian mana yang mesti diceritakan dan bagian mana yang mesti tak boleh diketahui orang.
Ul, sekarang aku hanya ingin bercerita padamu, tentang segala hal yang kadang membuatku tersenyum, tentang banyak hal yang membuatku terpaksa merenung, tentang beberapa hal yang membuatku menjadi benar-benar linglung.

Ul, sekarang dengarkanlah ceritaku, dengarkan melalui desah nafasku, dengarkan dengan telinga jiwamu, dengarkan untaian kisah-kisah yang kualami lewat desir, lewat hembusan, lewat belai semilir jiwaku yang menyentuh jiwamu.
Ul, tolong diam sebentar jiwaku, biar tuntas seluruh ceritaku, biar puas ku bercerita padamu, biar lega segala yang menekan rasa.

Ul, sudah kau dengar semua ceritaku. Kita bercerita bukan lewat kata, karna kata menghilangkan begitu banyak makna dalam cerita kita.
Ul, kita berbincang bukan dengan lisan, karna lisan tersekat dalam batas waktu dan ruang. Kita berbincang dengan sentuhan-sentuhan jiwa, bahasa cinta, desan rindu.

Ul, terima kasih asal segalanya...atas cinta, atas rindu, atas rasa.....