Minggu, 23 Oktober 2011

curhat lagi...

Ul, sungguh aku tak menyadari bahwa lebih dari 8 tahun aku menceritakan apapun padamu, bercerita tiap perjalanan yang aku lakukan, tiap agenda yang aku rencanakan. Setiap kejadian dalam tiap kegiatan, pasti engkau orang pertama yang akan tahu, karena dengan begitu saja aku akan bercerita segalanya kepadamu.
Ul, sungguh aku baru menyadari bahwa keinginanku untuk segera pulang dari setiap kegiatan yang aku ikuti hanya untuk segera bertemu denganmu. bercerita tentang apapun yang terjadi, apapun yang kulakukan, apapun yang ku temui dalam tiap kegiatan itu, segala cerita lucu, kisah gembira, kekecewaan bahkan kemarahan yang ada di dalamnya.
Ul, sungguh baru kusadari semua itu. Sesuatu yang selama ini tak pernah aku sadari, karena delapan tahun lebih aku melakukan semua itu tanpa berpikir, tanpa melakukan pertimbangan, hanya mengalir begitu saja, sebagai bagian dari kemestian yang harus dijalani, bukan dengan paksaan, namun dengan penuh kerelaan.
Ul, betapa ku tak menyadari bahwa keinginanku untuk segera pulang dari PLPG kemarin bukan hanya karena Lana, tapi lebih karena aku ingin segera bercerita padamu, menumpahkan segala rindu, segala gemuruh, seluruh gairah padamu.
Ul, benar-benar aku jatuh kali ini. benar-benar aku shock ketika menyadari bahwa engkau tak lagi hadir dalam wujudmu. bahwa engkau kini tinggal hanya di hatiku, bukan dalam wujud lahirmu.
Aku lelah, benar-benar lelah beberapa hari ini. bukan lelah badan, bukan letih raga, namun pikiranku lelah, hati letih, rasa seakan lemas tanpa daya. Benar-benar aku merindumu. Betapa biasanya setelah mengikuti kegiatan apapun, dalam lelah, cukuplah bagiku berbaring di sampingmu, memandang wajahmu, cukuplah merasakan seluruh cintamu, cukuplah semua itu untuk mengembalikan seluruh kesegaranku, sebelum kemudian aku akan bercerita padamu. bercerita segala kisah, peristiwa, kejadian yang aku alami selama kepergianku.
Ul, terlalu banyak yang ingin aku ceritakan padamu, namun bukan itu yang aku butuhkan saat ini. Aku lebih butuh merebahkan diri di sampingmu, memandang wajahmu, menikmati senyummu, merasakan damai mengalir di sekujur tubuhku. 
Ul, saat ini aku lebih butuh untuk menyegarkan kembali raga dan jiwaku dengan meregangkan seluruh syaraf di sampingmu, mengurai seluruh rindu padamu.
Ul, haruskah ku rapal seluruh mantra agar engkau menemuiku dalam malam sunyiku?
Rinduku padamu......ah......