Jumat, 23 November 2012

terkapar........

menggigil dingin menembus tulang sumsum, berlapis selimut pun tak kan mampu usir dingin, dan aku tahu apa sebabnya sebagaimana engkau pasti juga memahaminya.
raga kelelakianku membutuhkan raga keperempuanmu, tubuh biologisku butuh kehadiran hangat tubuhmu. gigil tubuh ini hanya bisa diobati dengan desah nafas memburu, bersama nafasku dan nafasmu. bergumul di atas ranjang, saling merapatkan badan, dan menyatukan gairahku dan gairahmu, mengalirkan hasrat dalam tubuhku menemui hasrat dalam tubuhmu, menggelinjang dalam puncak pencapaian, kemudian terkapar bersama dalam senyum kepuasan, dan hangatpun menyebar ke seluruh badan.
tak ingin aku berapologi mengapa seperti ini, karena tak ada apologi ataupun argumentasi,

peluk cium selalu untukmu
dalam dingin malam-malamku