Kamis, 23 Agustus 2012

speakless

Ul, I'm speakless. Aku gak bisa berkata-kata lagi. Ul, benar-benar tak tahu bagaimana aku mesti bicara, bagaimana mesti aku bercerita, bagaimana mesti aku mengungkapkannya.

Ul, it's truly speakless. Benar-benar gak dapat bicara, benar-benar gak bisa cerita, tak tahu bagaimana dan darimana memulainya.

It's truly speakless.

lebaran tahun ini

Ul  ini seperti dua tahun lalu, ketika kali pertama ku mesti berlebaran tanpamu. Segalanya menjadi begitu berbeda, segalanya menjadi seakan hilang makna, tanpa arti, hanya hampa.
Ul lebaran kali ini semua serasa kembali sepi bagiku, ada sesuatu yang benar-benar hilang hingga aku malas untuk melakukan apapun. Lana sudah mulai mengerti banyak hal, ia mungkin juga merasakan hal yang sama denganku. Ia pun seakan malas untuk melakukan apapun. 
Kau tahu Ul, rumah seperti kapal pecah. Di belakang lemari besar tempat kita taruh buku-buku, Lana menyebar mainan dan menggunting buku-bukunya. Semua berserakan tanpa arah. Dan aku sampai sekarang masih males untuk membereskannya.
Ah, entahlah Ul, tiba-tiba rindu padamu begitu menggebu, bergulung-gulung menghempas dinding-dinding hati.
Ul, kadang aku merasa tak kan mampu mendidik Lana dengan baik, maafkan aku. aku berusaha tapi sampai sekarang kadang aku merasa tak berdaya.
Kau tahu Ul, untuk mengajari Lana saja aku tak tahu caranya. 
Ah, sudahlah, ku hanya ingin hadirmu ketika segalanya mulai menjadi hampa bagiku. 
eeeeeeeeeeeemmmmmmmmmmmmm aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh