Kamis, 23 Mei 2013

rindu lagi...

Ul, ah belum juga mampu ku ubah cara merinduku. Masih saja seperti dulu. Semakin rindu semakin membeku. Semakin rindu semakin tumpul nalarku. Semakin rindu semakin akan memilih diam dan tidak melakukan apapun. Semakin rindu semakin abai aku akan segala yang terjadi di sekitarku. Semakin rindu semakin luruh seluruh daya dan kepekaanku.
Ul, ah masih saja tak mampu kutemukan cara agar rinduku menjadi sebuah picu. Masih saja seperti dulu. Rinduku menguasai seluruh jaring dan saraf hidupku. dan tiba-tiba banyak ketakutan menghampiriku. Membuatku semakin larut dan terpuruk dalam diam, tanpa tindakan, tanpa amalan.
Ul, semakin takut aku akan segala rindu yang menyelimutiku. Segala rindu yang tertuju padamu. Takut aku jika pada akhirnya rindu membunuhku dalam diamku, tanpa ada bekas kemanfaatan atas kehadiranku, tanpa ada kewajiban yang mampu aku lakukan karena diamku. Takut aku jika pada akhirnya rindu membelengguku, menjebakku dalam kebekuan tanpa aliran hangat yang mencairkanku.
Ul, semakin takut aku akan segala rinduku padamu. Semakin rindu semakin tak ku gunakan nalar pikirku, semakin tak ku pedulikan diriku, semakin abai aku akan segala yang ada di sekitarku, semakin abai aku akan semua kewajiban dan tanggung jawabku. Semakin rindu, semakin aku tak tahu. Hanya rindu yang aku tahu, hanya denyut menyengat yang aku rasa, hanya gelisah luar biasa yang mendera dada.
Maafkan aku Ul, dalam rindu aku tak mampu melakukan sesuatu, maafkan aku belum juga ku temukan cara agar semakin rindu semakin banyak kemanfaatan yang kulakukan bagi sekitarku, maafkan aku jika amanat dan tanggung jawab belum mampu aku lakukan dengan segenap raga jiwaku.
Maafkan aku....