Minggu, 11 April 2010

kembali tentangmu

Ul, maafkan aku jika kau lihat aku belum melakukan apa-apa bagi masa depan buah hati kita.
Ul, kadang aku benar-benar tak tahu mesti ngapa, aku benar-benar bimbang dan gamang. Seakan tak ada lagi pegangan yang dapat kujadikan pijakan.
Ul, aku tahu engkau melihat dan mungkin sangat kecewa kepadaku. Mungkin bagimu saat ini yang ku lakukan hanya untuk kesenanganku. Mungkin dalam pandangannya yang kulakukan semua ini belum menjadi langkah jelas pada penyiapan masa depan putra kita.

Ul, aku tahu kau tidak akan membiarkan aku seenakku. Dengan caramu saat ini tentu engkau tidak akan membiarkan aku semakin tenggelam dalam kegamanganku.
Ul, aku tahu kau pasti akan membantuku, mendukungku, mengingatkanku. Apalagi ketika terkait dengan Lana. Engkau pasti tidak akan membiarkan aku lalai dalam merawat dan menjaga Lana.

Ul, aku kadang benar-benar merasa kewalahan dengan Lana. Kadang-kadang dalam manjanya aku kuwalahan mensikapinya. Marahnya, ngambegnya, sifatnya, manjanya semua engkau wariskan kepadanya. semua membuatku kembali kepadamu.
Ul, seringlah datang dan sambangi hatiku. Biar ku rasa kembali kebersamaan denganmu. Biar kuyakin kembali bahwa ku mampu jalani. Biar ku peluk kembali mimpi-mimpi jaya kita. Biar catatan sejarah membuktikan kehebatan cinta kita.
Ul, aku merindumu. sungguh aku merindumu.
Ul, kapan kita diijinkan bertemu?
Ul, peluk ciumku selalu untukmu.