Kamis, 06 Desember 2012

hanya rindu

Ul, apa lagi yang mesti ku ceritakan padamu? Kerinduan yang tanpa batas? Cinta yang terus bergelora? Atau segala cerita yang beredar dan berlangsung di sekitar kita?.
Ah Ul, sebenarnya apa yang terjadi adalah bahwa aku benar-benar ingin selalu bersamamu, dan cerita hanyalah salah satu cara agar aku tetap merasa bersamamu, berbagi denganmu.
Ul, apa yang saat ini benar-benar aku inginkan, harapkan, butuhkan adalah kebersamaan denganmu, kebersamaan jiwa, kebersamaan dalam rindu dan cinta.
Ul, hari-hari ini adalah hari-hari di mana segala keindahan begitu merasukiku, merasakan sebanyak mungkin kasih dan cinta menyebar dalam seluruh jiwa, mengalir bersama nadi ke seluruh pori.
Ul seperti butuhku pada makanan untuk raga, demikian juga butuhkan pada kebersamaan kita dalam jiwa. Cinta adalah tanaman yang mesti dirawat dan dijaga oleh dua jiwa yang menyatu dalam satu nafas cahaya. Cinta adalah keabadian selama kita meyakini dan meresapinya.
Ul merindumu adalah sebuah kenikmatan dan kegelisahan yang dianugerahkan Tuhan kepadaku untuk bersamamu menjadi kita yang tak lagi membedakan aku dan kamu.
Ul, ah entahlah apa aku masih mampu bercerita padamu ketika rindu begitu menguasai kalbu, ketika rindu menjadi pemegang kendali seluruh desir dan denyut nadi yang menjalari seluruh tubuh dan diriku, raga dan jiwaku.
Ul, inilah hari-hari di mana cahaya begitu gemerlap, bintang begitu terang, indah memancar di langit semesta jiwa, hangat menyapa beku sukma.
Ul, inilah rindu sempurna ketika jawaban terbaiknya adalah sua.
Ul, rindu memeluknya raga dan jiwaku
rindu kebersamaan denganmu dalam ada dan tiadamu
rindu menikmati segala keindahan yang tak ternah berkurang kedahsyatan dan keluarbiasaan.
rindu menyatu jiwa bersamamu, arungi samudera kasih di atas sampan kecil cahaya di atas samudera hidup mengharu biru