Jumat, 08 Oktober 2010

sekedar coretanku

Ul, masih ingat satu ayat yang sering ku katakan padamu ketika kita bicara tentang impian dan angan. Ketika kita bicara tentang kemungkinan kita untuk mewujudkan semua impian kita. Satu ayat di awal juz tiga. satu ayat yang berada di urutan 200-an dari surat Al-Baqarah, la yukallifu Allah nafsan illa wus'aha, Allah tidak akan menimpakan beban kepada seseorang kecuali sesuai dengan kapasitasnya.
     Ul, dulu  aku sering bilang bahwa ayat ini menunjukkan bahwa apapun yang terselip dalam pikiran kita, apapun yang muncul dalam hati kita, apapun angan kita, apapun impian kita, karena telah terselip dan masuk dalam diri kita, insya Allah, Allah akan memberi jalan kepada kita untuk mewujudkannya, asal kita mau berusaha dan terus berusaha.
      Ul, saat ini aku mencoba untuk tetap memegang keyakinan ini. Tak pernah terpikir padaku bahwa ayat ini menjadi jalan ujianku. Tak pernah terpikir padaku bahwa ayat ini berlaku bagiku untuk hal-hal yang tidak menyenangkanku. Tak pernah terpikir padaku bahwa keyakinanku akan ayat ini harus dibayar dengan musibah yang berakhir dengan tiadamu.
       Ul, kadang aku ragu memang. kadang seakan tanpa daya aku. Beberapa hal yang ku coba untuk membangkitkan diriku belum juga menghasilkan sesuatu. Sebenarnya, aku pun sering hampir putus asa. Untung ada Lana yang menjagaku untuk tidak memikirkan hal-hal yang buruk pada pikiranku. 
       Kau tahu Ul, Lana, putra kita, ia lah yang selama ini membuatku untuk tidak putus asa. Ia lah yang selalu ini membuatkan tetap mampu bertahan dalam pikiiran sehatku. Ia lah yang menjagaku dari segala bahaya, terutama bahaya yang berasal dari pikiran dan keputus asaanku.
       Kau tahu Ul, putra kita luar biasa. Sungguh Ul, ia lah keluar biasaan yang membuatku tetap bertahan, Subhanallah. Maha Suci Allah, Dzat yang mencipta segala dengan seluruh nilai-nilai kebajikan yang ada di dalamnya