Sabtu, 05 Februari 2011

Ul, ah...

Ul, kadang serasa tak bisa lagi ku bertahan, banyak hal yang tak terpikirkan mesti dihadapi. Sendiri benar-benar sepi, meski engkau mengalir dalam nadi.
Kadang, ku berpikir untuk berhenti saja. Berhenti dan tidak melakukan apa-apa. Dan mungkin saat ini pun aku sudah mulai berhenti. Tak ada lagi anak-anak yang datang untuk menari di atas tuts, tak ada lagi anak-anak yang datang untuk bernyanyi i bring.
Ingin ku mulai semua, ingin ku lihat kembali anak-anak menari jemari di atas tuts, ingin kembali ku lihat anak-anak bernyanyi i bring, tapi maafkan aku isteriku, ternyata aku belum cukup mampu. Sering yang ku jadikan alasan Lana, tapi mungkin bukan itu sebenarnya. Aku belum mampu keluar dari kotak pandora kita. Kotak yang di dalamnya ada aku dan kamu. Kotak yang di dalamnya langkah kita ambil bersama. Engkau merencanakan, aku merancang. Engkau mencanangkan, aku mewujudkan, kemudian bersama kita berjalan melakukan, melaksanakan, mengevaluasi dan merencanakan kembali.
Maafkan aku Ul, aku belum juga mampu keluar dari kotak itu. Aku belum mampu temukan cara untuk bekerja dengan engkau di dalam diriku.
Semoga, segalanya berjalan menjadi semakin baik.
amin