Selasa, 02 Februari 2010

Segalamu

tak tahu lagi mesti bagaimana ku ungkap ini. engkau anugerah terbesar bagiku. takdirmu adalah segala bagiku. kau hias seluruh hariku. kau warnai seluruh relungku. kau megahkan seluruh sisi hatiku.
aku tahu semua terjadi karena-Nya. Ia yang menghadirkan dirimu di hatiku. Ia yang menganugerahkan rasa di jiwaku. Ia yang menyatukan hati dan rasa kita. Ia pula yang menentapkan engkau sebagai segala bagiku.
kini aku luruh dalam ketiadaanmu. aku rapuh dalam ketak hadiranmu. aku ..... tak tahu harus bagaimana menggambarkan diriku.
tak pernah terpikir olehku. tak pernah terbersit dalam lintasan anganku. terlalu singkat kebersamaan yang dianugerahkan kepada kita. meski ku tahu berapa pun bentangan waktu yang dianugerahkan, tetaplah terlalu singkat bagi hati yang telah bersatu dan berpadu.
kini, dalam tidur panjangmu, aku mohon padamu, bisikkanlah lantunan doa pada Ia yang maha. agar Ia perkenankan kita tetap bersama. agar Ia perkenankan kita tetap bersatu dalam jiwa. agar Ia perkenankanmu menyatu dalam diriku.
biar buah hati kita tetap rasa kasih ayah ibumu. biar buah hati kita tidak merasa kurang limpahan cinta. biar putra kita berkembang sesuai ingin dan cita kita.
engkau segala  bagiku, kau tahu itu kan?