Sabtu, 24 September 2011

akhire

hingga pada akhirnya
tak lagi mampu ku menulis apapun
tentangmu
    padamu

tinggal kelu
              membisu

Minggu, 18 September 2011

bukan separo tapi seluruh

bagaimana mungkin
ku kehilangan
separuh
       jiwaku
saat engkau 
         pergi

jika
seluruh hatiku
bersama
   denganmu
    

Sabtu, 17 September 2011

Ul

rindu, kangen, bronto, missing, dzauq, atau apapun lah orang dari berbagai belahan dunia menyebutnya. yang jelas seluruh jiwa mengharap pertemuan denganmu, segenap hati hanya terfokus padamu, setiap pori dalam tubuh benar-benar mengharap bertemu, berpadu dengan setiap pori dalam dirimu.
untuk bertemu, memadu, menyatu. dalam gelora yang bergulung, dalam desiran yang mententramkan, dalam kobaran yang mensirnakan.

Kamis, 15 September 2011

curhat lagi

Ul, tidak ada kebohongan di antara kita, tidak ada hal yang disembunyikan di antara kita. Semua ku ceritakan padamu, hanya padamu. Tak seorangpun boleh menerima seluruh ceritaku, engkaulah yang akan tahu.
Ul, kini masih saja ku bingung untuk kembali bercerita kepadamu, dari mana ku mulai cerita, terlalu banyak hal mengendap di kepala yang kadang seakan gak mampu ku tahan dan menekan berat pada pikiran, bagaimana aku bercerita, terlalu banyak kisah yang hendak kuceritakan namun tak tahu cara menyampaikan ceritaku padamu. tentang kegelisahan, tentang kerinduan, tentang cinta, tentang kita, tentang lana.
Ul, kadang memang aku bercerita kepada orang lain, tentang beberapa hal yang kurasakan, namun tetap saja terlalu banyak hal yang hanya ku ceritakan padamu, terlalu banyak kisah yang hanya bisa ku ungkapkan padamu, terlalu banyak peristiwa yang hanyak bisa ku urai padamu, terlalu banyak yang tak mungkin bisa ku ceritakan kepada orang lain, sedekat apapun ia denganku.
Ul, ah....mungkin dengan cara inilah ku mampu bercerita padamu. Dalam diam, dalam tepekur, dalam kesunyian kata, seluruh cerita mengalir dalam rasa, segenap kisah tersampaikan dalam sunyi,
Ul,

Senin, 12 September 2011

curhat

Ul, kadang hampir tak kuat untuk melangkah sendiri. Terlalu banyak hal yang tidak mungkin bisa ku bagi dengan orang lain, meskipun ia membuka diri dan mau mendengarku. Terlalu banyak hal yang--bagiku--hanya mampu ku bagi denganmu, karena engkaulah isteriku. bagian dari diriku yang akan dengan lapang menampung seluruh gelisahku, bagian yang menyempurnakan diriku sebagai seorang manusia. terlalu banyak hal yang hanya layak didengar olehmu dariku, karena engkaulah isteriku, kekasihku, belahan jiwaku.
Ul, ah......selaksa rindu padamu, segulung gairah menggumpal menunggu hadirmu
Ul, entahlah....bagaimana lagi ku mesti berbagi denganmu

Selasa, 06 September 2011

selalu

padamu selalu akhir dari tiap pandanganku. untukmu ujung dari tiap langkahku. bagimu persembahan tiap usahaku.
Ul, aku tak tahu apakah ini salah atau benar. apakah ini dilarang atau dibolehkan. apakah ini kesyirikan ato bagian dari upaya mengesakan sang Maha Esa.
Ul, jelas bagiku bahwa detak ini, denyut ini, angan ini, mimpi ini, semua berawal darimu, berjalan bersamamu dan mungkin terwujudpun karenamu. Tidak ada keinginan untuk menyekutukan Ia yang tak mungkin disekutukan dengan apapun. Setidaknya itu yang aku yakini.
Ul, sering aku mengatakan cinta ini, rindu ini, kegilaan ini adalah salah satu anugerah terbesar bagiku. Kadang bahkan seperti tuhan baru bagiku. Namun bukankah tidak termasuk menyekutukan ketika aku menjalani semua ini dengan yakin bahwa semuanya berasal dari-Nya. semuanya atas perkenan dan kehendak-Nya.
Ul, ah...kadang kembali menjadi tak mampu bercerita lagi...membiarkan semua mengalir begitu saja, perih biarlah perih, pedih biarlah pedih, sedih biarlah sedih, menangis ya menangis sajalah...
Ul, eemmmmmmmmmmmm...aaaaaahhhhhhhhhh

Minggu, 04 September 2011

Ul, I need U

Ul, betapa berartimu bagiku. bukan sekedar untuk menemaniku, bukan sekedar untuk mengisi hari-hariku, bukan sekedar untuk menyempurnakan kemanusianku, bukan sekedar untuk mengindahkan perjalanan hidupku.
Ul, betapa bermaknanya engkau bagiku. untuk mendampingi langkah-langkahku, untuk mengingatkan kecerobohanku, untuk mencerdaskan kebodohanku, untuk meluruskan penyimpanganku, untuk menguatkan ketakberdayaanku.
Ul, betapa aku merindumu. sebagai teman, sebagai kekasih, sebagai suami, sebagai laki-laki.
Ul, pasti engkau kini jauh lebih mampu mengerti aku. Di alammu kini, kau pasti lebih mampu menembus sekat-sekat hati untuk mengetahui apa yang tersimpan, tersembunyi, terahasiakan bagi tiap jiwa yang masih terkungkung raga.
Ul, betapa aku mencintamu, bukan hanya karena tubuh perempuanmu, namun lebih pada jiwa yang menggerakkan ragamu.
Ul, bukan aku hendak merayumu. Aku tahu kini engkau sudah tak perlu. Aku hanya mencoba menguatkan diriku agar tetap mampu melangkah maju.

Jumat, 02 September 2011

engkau menurutku

aku mengenalmu
sebatas apa yang aku tahu
     tentangmu

aku mengerti dirimu
sebatas apa yang aku pahami
     tentangmu
dan engkau jauh melebihi
  segala pengetahuan dan pemahamanku
      tentangmu

namun,
aku mencintamu
jauh melebihi segala pengetahuan dan
   pemahamanku tentang cinta
jauh lebih indah melebihi selaksa kata
   yang mampu ku susun untuk memuja

aku merindumu
jauh melampaui segala pengetahuan dan
    pemahamanku tentang gelora
jauh melampaui segala resah yang mampu
     ku rasa

Kamis, 01 September 2011

hanya cerita saja

ul, ah..entahlah dari mana ku mesti mulai bicara, bercerita dan berbagi denganmu. Banyak hal berlaku, berjalan, terjadi. Banyak hal yang kadang serasa tak mampu ku taggung sendiri. Banyak hal yang mesti kuceritakan agar beban tak terlalu menekan dada dan perasaan.
ah, ul..., yang jelas tidak ada pengalaman yang sama dan sebuah perjalanan waktu. setiap peristiwa membawa perbedaannya masing-masing, yang ada hanya kemiripa-kemiripan yang dapat dijadikan acuan. setiap peristiwa menambah deretan panjang pengalaman hidup. semakin nyata bagiku betapa indah dan nikmat kebersamaan denganmu.
ah, ul...ku rindu padamu, selalu rindu padamu, tak ada ragu, tak perlu malu.
ul...ah...selalu kau lebih mengerti aku, selangkah lebih cepat dari pemahamanku tentang diriku....
ul...pokoke kangen banget lah...