Selasa, 29 Mei 2012

stress

Ul, kembali merindumu di hening malamku, di ramai siangku, di sejuk pagiku, di lembayung soreku.

Ul, kali ini aku membutuhkanmu, benar-benar membutuhkan dan mengharapkan kehadiranmu fisically, secara nyata. Banyak hal yang tidak mungkin aku tanggungkan. Banyak hal yang semakin membeban di pikiran, dan aku membutuhkanmu untuk sekedar bercerita, sekedar mendapat jawaban-jawaban dan komentar.
Ul, aku tahu tak mungkin ini, setidaknya jelas tak mungkin bagimu kembali hadir utuh fisically. Tapi, kau tahu Ul, hadir jiwa saat ini tak cukup bagiku, karena aku butuh bercerita, aku butuh suaramu kembali menggema, mengomentari, memberi ide, menawarkan jawaban atas tiap permasalahan dan beban yang kuceritakan.

Ul, aku butuh ide-ide cerdas dalam percakapan kita, aku butuh solusi-solusi dan segala kemungkinan atas jalan keluar melalui perdebatan kita, aku butuh hal-hal baru untuk mencandakan sesuatu yang kadang merupakan beban berat yang mesti kita terima. Ya, rasanya terlalu lama bagiku tidak lagi mencandakan beban sebagai bahan gurauan. Rasanya hanya engkau yang mampu melakukan itu....

Ul, kembali ku merindumu, dalam peluk malam berselimut dingin hitam kelam....

Ul, ......