Rabu, 04 April 2012

cerita lagi

Ul, kadang aku merasa terlalu banyak hal yang tak bisa ku ungkap dengan siapapun. Tak terbiasa dan mungkin tidak akan pernah bisa aku mengungkap banyak hal kepada orang lain. Aku hanya bisa bicara pada diriku sendiri. Kau tahu itu kan Ul. Aku hanya bisa bicara dan berkeluh kesah padamu karena engkau bukan orang lain bagiku, engkau adalah bagian dari diriku yang terpisah dari ragaku.
Ul, kadang mungkin karena ku belum menceritakan berbagai keganjilan dan kejanggalan yang ku rasakan membuatku--entah sadar atau tidak--mengambil sikap yang kekanakan atau bahkan tak menggunakan pikiran sama sekali. Liar, tak terkendali.
Ul, kadang aku sendiri takut dengan keadaan ini. Aku khawatir banyak hal yang bisa berakibat kurang baik jika ini terus kulakukan. Selalu saja kesadaran muncul belakangan, selalu saja penyesalan hadir kemudian.
Ul, kadang aku benar-benar membutuhkanmu hanya untuk sekedar berbagai cerita, sekedar melepas penat, sekedar mengeluarkan beban sebelum menjadi umpatan...
Ul, ternyata benar kehadiran jauh lebih bernilai dibandingkan ketidak hadiran, meski terlalu sering kesadaran dan pemahaman terlambat datang...