Selasa, 15 Januari 2013

DB, kekhawatiranku, dan Lana

hai, gmn kabarmu? tentu selalu dan semakin baik ya kan?
Ul, beberapa hari ini aku agak khawatir dan takut. It's not about me, but it's about Lana. Kau tahu Ul, musim hujan kali ini kayaknya beda dengan musim hujan tahun-tahun sebelumnya. Kayake musim hujan kali ini di Selo lagi kena jatah dan dapat bagian untuk mengalami endemi DB (ya semoga saja aku salah) karena sudah ada beberapa orang yang masuk rumah sakit dalam dua tiga minggu ini karena kena DB, mulai Kuncen hingga Ngrampaan, banyak yang sudah masuk rumah sakit karena penyakit akibat gigitan aides aigepty ini.
Ul, hari minggu kemarin (dan ini yang membuatku have a little bit of scary) Salma dan Anita juga masuk rumah sakit karena gejala DB (meskipun Anita belum diketahui pasti hasil tes darahnya tapi dari gejalanya menurutku DB--Rumah Sakit Umum di sini kan masih seperti itu Sabtu Minggu dokter libur, jan njengkeli masa orang sakit suruh nunggu hari efekfit kerja...).
Ul, alhamdulillah Lana sehat, tapi sekarang sudah sangat susah untuk disuruh tidur siang, serius itu yang membuatku sedikit khawatir, karena DB--menurutku--hanya akan menyerang pada orang yang dalam kondisi kurang fit. Beberapa hari ini Ul, setiap Lana tidur dan setiap bangun tidur aku sempatkan untuk ngecek suhu badannya, rasanya lega banget ketika aku merasa suhu badannya normal, ketika ia masih makan dan minum seperti biasa, ketika ia masih bermain dan berlari seperti biasa. 
Ul, cuaca musim penghujan memang seringkali membuat kondisi badan menjadi kurang fit dan aku berharap semoga Lana termasuk bagian orang yang diselamatkan dari penyakit ini. Amin...
Eh Ul, bicara tentang Lana, beberapa hari lalu ada sedikit peristiwa yang membuatku kudu guyu. Kau tahu Ul, setelah ia memiliki sepeda baru, setiap hari ia selalu memakainya (hanya 3 hari ini ia tidak memakainya karena faktor cuaca dan karena ia njenguk Salma ke rumah sakit), sehingga ia merasa sudah bisa naik sepeda.
Mulai sore ia sudah minta kepadaku untuk melepas dua roda kecil belakang (sepedanya masih pakai dua roda kecil di belakang, jadi sepedanya bukan beroda dua tapi beroda empat), tak bilang padanya bahwa ga usah, Lana durung bisa, ia malah marah dan tetap minta untuk dilepas karena ia merasa sudah bisa. Pagi harinya, tetap ae ia mendesakku untuk melepas dua roda kecil sepedanya (mungkin Lana melihat teman-temannya kayake mudah bersepeda dengan roda dua), akhirnya tak lepas juga.
Kau tahu Ul, setelah roda kecil tak lepas dan ia mencoba untuk menaikinya? yups, Lana jatuh, dan tahu apa yang dikatakannya? Bapak Lana ga iso, masalahe Lana ga iso ngolahi, sepedane tibo terus ki, (ha ha ha....). Kemudian tak pasang satu roda, tetap ae ia belum bisa karena sebenarnya ia belum belajar untuk menjaga keseimbangan badan ketika bersepeda. Ya akhirnya tak pasang lagi dua-duanya, cuma tak bikin agak ke atas sehingga ia dapat belajar keseimbangan tanpa harus terjatuh lagi, he he he....
Ul, mungkin itulah cara Allah menghibur hati kita, melalui kejadian-kejadian kecil yang membuat kita tertawa...
Ul, sekarang Lana sudah mulai mau belajar, meski masih tetap sebentar kemudian ia akan beralih ke hal lainnya, sudah mulai mengingatkan dan mengkritikku ketika aku melakukan sesuatu yang menurutnya ga sesuai (termasuk ngajak shalat di langgar). Ah...semakin banyak saja keluar biasaan yang dimunculkan Tuhan melalui Lana dan aku menyukainya...(lagian ketika tidak ada orang yang mengingatkanku seringkali aku lepas kendali as you know that).
Kapan-kapan aku pengen cerita tentang MTs yang semakin membuatku menjadi seperti tanpa kendali...tapi lain kali ae ya....kali ini sudah dulu ya...

Menggetar hati tiap kali menyebut dan menulis namamu...
menggulung rindu di pantai hatiku....
aku mencintamu, merindumu sepanjang waktuku....