Selasa, 06 September 2011

selalu

padamu selalu akhir dari tiap pandanganku. untukmu ujung dari tiap langkahku. bagimu persembahan tiap usahaku.
Ul, aku tak tahu apakah ini salah atau benar. apakah ini dilarang atau dibolehkan. apakah ini kesyirikan ato bagian dari upaya mengesakan sang Maha Esa.
Ul, jelas bagiku bahwa detak ini, denyut ini, angan ini, mimpi ini, semua berawal darimu, berjalan bersamamu dan mungkin terwujudpun karenamu. Tidak ada keinginan untuk menyekutukan Ia yang tak mungkin disekutukan dengan apapun. Setidaknya itu yang aku yakini.
Ul, sering aku mengatakan cinta ini, rindu ini, kegilaan ini adalah salah satu anugerah terbesar bagiku. Kadang bahkan seperti tuhan baru bagiku. Namun bukankah tidak termasuk menyekutukan ketika aku menjalani semua ini dengan yakin bahwa semuanya berasal dari-Nya. semuanya atas perkenan dan kehendak-Nya.
Ul, ah...kadang kembali menjadi tak mampu bercerita lagi...membiarkan semua mengalir begitu saja, perih biarlah perih, pedih biarlah pedih, sedih biarlah sedih, menangis ya menangis sajalah...
Ul, eemmmmmmmmmmmm...aaaaaahhhhhhhhhh