Jumat, 25 Januari 2013

Lana is Still Lana

Ya Ul, ku ingin kembali bercerita tentang Lana, putera kita, cahaya mata kita, detak yang berasal dari penyatuan detak kita.
Ul, senyum dulu lah, ku rindu senyum itu. he he. dan ku harap engkau banyak senyum juga ketika membaca ini (menurutku banyak yang lucu lho...).
Ul, beberapa hari lalu Lana minta agar dua roda kecil sepedanya dicopot dan kemudian langsung minta dipasang lagi, tapi kemudian tak pasang dengan posisi agak ke atas sehingga memungkinkannya untuk belajar sepeda tanpa jatuh (masih ingat kan cerita tentang Lana sebelumnya?). Awalnya, Lana mau-mau saja, tapi beberapa kali ia sempat jatuh karena ia memang belum benar-benar mampu mengendalikan keseimbangan badannya. Ga nangis sih, karena jatuhnya tidak keras dan ia sudah mulai bisa mengendalikan jatuhnya sehingga tidak sakit dan luka.
Tahu ga Ul, dua hari lalu Lana kembali meminta agar dua rodanya agar dibikin tegak lagi sehingga posisi sepeda tidak miring lagi, katanya: "Bapak rodane diluruske, soale Lana dawah terus nak pit e miring, Sok nak prei di luruske ya, sok Jum'at bapak prei kan sekolahe, sok Jum'at ya?".
Dan tahu kan Ul, Lana selalu ingat dengan permintaannya, sehingga tadi baru bangun tidur langsung tanya lagi: "Bapak, saiki kan jum'at to, sok kapan pit e Lana didandani?". Tak jawab ae: "Ngko awan nak Lana wis mantuk seko sekolah". Dan benar saja, baru masuk rumah ia sudah menagih janji, ya, jadinya tak kembalikan lagi deh rodane sehingga sepeda bisa tegak kembali.
Lana is still Lana Ul, ia dianugerahi dengan kewaspadaan jauh melebihi teman-temannya jika terkait dengan keamanan dan resiko luka yang akan dialaminya.
Terus hari Rabu kemarin kan TPQ ada acara maulid Nabi, acaranya jalan-jalan kemudian dilanjutkan maulidan di TPQ, so masuknya jam 2 siang bukan habis Ashar seperti biasanya. Kebetulan Lana tidur siang (padahal biasanya disuruh tidur siang angel pol) dan bangunnya sekitar jam 2.30-an, bisa-bisane ia bilang: "Bapak sekolah TPQ mangkat jam 2 ki wis jarum cilik wis angka 3, Lana keri Bapak". Kau tahu Ul, lanjutan dari itu, Lana ga mau berangkat karena terlambat. Tak pikir ya sudah lah ga pa pa.
Lucune, ketika teman-teman TPQ nya lewat depan rumah, Lana segera lari ke belakang bersembunyi (kayake ia malu, he he) padahal sebelumnya ketika belum sampai depan rumah ia lari ke pinggir jalan untuk melihatnya. Dan ketika tak suruh untuk ikut ae, segera ganti baju kemudian ikut teman-temannya tetap ae ia ga mau, padahal biasanya jika Salma mau ia juga mau tapi kali ini tetap ae Lana tidak mau. He's still him, he he he...
Ul, sudah semingguan ini Lana mulai mau mengaji bareng teman-temannya di langgar. Ya jelas seneng lah aku karena ia mulai mau ngaji bareng teman-temannya, meskipun karena ngajine di langgar sering ia langsung main hingga habis isya'. Dan baru habis isya ia ngaji fashalatan denganku di rumah.
Ah...banyak lagi Ul hal-hal lucu yang akan membuat kita selalu tersenyum ketika melihat dan mengingat apa yang dilakukan Lana. Ia tetap dan selalu menjadi Lana kita yang senyumnya akan melunturkan keletihan kita, yang suaranya menghilangkan seluruh kesal dan marah, dan tangisnya meluluh lantakkan setiap keangkungan dalam diri kita.
Ul, mungkin itu dulu ya ceritane, kapan-kapan disambung lagi seperti biasane, he he he.
See you....dalam sadar dan mimpiku, dalam jiwa dan ragaku, engkau mengalir dalam seluruh kisah hidupku, engkau mengalir dalam nadi darah dan nafasku. rautmu tetap melekat di mataku, suaramu tetap mengiang di telingaku, aromamu tetaplah aroma terharum bagi hidungku...
Love you as always.....