Rabu, 05 Desember 2012

untukmu puisiku

sungguh ku nikmati seluruh hari-hariku bersamamu
dulu, kini, dan entah sampai kapan aku tak t ahu
karena keabadian ku harapkan dari semua itu

sungguh ku nikmati setiap detakku kala bersatu dengan detakmu
di tempat yang aku sendiri tak tahu
mengalir berkejaran kita di sepanjang waktu
tak ada jeda, tak ada bosan, tak ada jemu
hanya ada tawa, canda, dan seluruh kegembiraan kalbu
berguling kita di hamparan rumput lembut bagi beludru

sungguh ku nikmati saat-saat kebersamaan kita yang tak pernah sirna
dulu, kini, dan ku harap akan sepanjang masa
tiap getarku adalah getarmu, getar kita
tiap denyutku adalah denyutmu, denyut kita
nafasku adalah nafasmu, nafas kita
kebersatuan dalam jiwa, abadi sepanjang masa
karna hanya raga yang mampu sirna
sedang jiwa abadi bersama Asalnya

sungguh ku nikmati saat nafasku merindu nafasmu
sungguh ku nikmati saat desahku merindu desahmu
sungguh ku nikmati saat diriku menyatu dengan dirimu
dalam desah, dalam gairah, dalam gelombang rindu menderu kalbu

ah, entahlah sayang, kadang aku sendiri tak tahu mesti bagaimana keabadian jiwa kualirkan, ku ungkap dalam bentang kata yang seringkali menghilang makna
aku merindumu dalam hadir dan tiadamu
aku merindumu dalam kebersamaan jiwa maupun keterpisahan raga
aku merindumu dalam keramaian dan kesenyapan
aku merindumu dalam seiring tarik nafas yang keluar masuk paru
aku merindumu dalam seluruh dan segalaku...