Sabtu, 15 Desember 2012

Sudah Seminggu

Hai Ul, ku rindu selalu segalanya darimu, senyum, tawa, cemberut, marah, dan apapun saja yang berasal dan berhubungan denganmu, he he...
Ul, sudah seminggu dan aku belum mampu kembali temukan arahku, dalam seminggu aku menjadi males untuk melakukan apapun, semua tak biarkan begitu saja, serangkaian rencana yang dibuat pada minggu-minggu sebelumnya terbengkalai tanpa usaha untuk menyelesaikannya. Dan selalu saja faktor yang mendukungku untuk menjadi semakin malas saja, mulai dari notebook jebol, jaringan internet sering ngadat dan hal-hal lain yang membuatku tidak mungkin untuk melakukan rencana-rencana itu.
Ul, kayake aku benar-benar kacau kali ini, bahkan sudah lebih dari seminggu ini aku mengambil keputusan untuk melangkah di area kiri spiritualitas, semua hal yang biasa aku lakukan, semua hal yang terkait dengan ritualitas untuk meningkatkan kepekaan jiwa kutinggalkan, hanya hal-hal mahdhoh ae yang tak lakukan, ku tinggalkan dhuha, ku tinggalkan tahajud, ku tinggalkan wirid, ku tinggalkan mendaras al-Qur'an, shalat fardlu pun ku lakukan hanya sebentar, tanpa wirid tanpa duduk tenang.
O ya Ul, mulai minggu terakhir November aku ikut semacam kuliah online. Aku ambil materi How to Argue and Reason, materi dapat diunduh secara online setiap minggu, materi berupa ceramah (lectures), sudah tiga minggu berjalan, sudah lebih dari 20 lectures yang ku dapatkan, namun sayang belum ada yang ku cermati dengan sungguh-sungguh, bahkan dari 20-an tes yang diberikan baru 2 tes yang dilakukan, semua masih tak biarkan begitu saja, belum sempat aku mendengarkannya (ato mungkin tepate masih terlalu malas aku untuk memelototi lectures itu).
Ah entahlah Ul, putaran kebengalanku dengan Tuhan mungkin semakin cepat, sehingga titik-titik di mana aku cenderung "melanggar" perintah Tuhan dan melakukan larangan-Nya semakin sering aku lakukan (kau tahu kan Ul, yang paling sering tak lewatkan adalah shalat Isya', dalam 3 bulan ini mungkin sudah lebih dari 3 kali aku terlewatkan shalat isya'--berarti kurang dari sebulan putaran keliaranku kembali ke titik asalnya, sesuatu yang tak pikir sudah hilang ketika kita menikah dulu, karena sebelumnya aku juga seperti itu dengan intensitas yang lebih jarang).
Ul, aku ga ngerti apakah karena kondisi psikologisku tidak baik maka kemudian segala sesuatu berjalan tidak baik. Ada-ada saja hal yang membuatku menjadi tersinggung dan marah tanpa mampu ku kendalikan. Atau karena beberapa hal berjalan tidak sesuai yang ku harapkan maka kondisi psikologisku menjadi semakin labil. Ah, entahlah Ul...
Wis sik ya Ul, satu hal yang aku tahu pasti Ul, aku mencintaimu sepenuh hatiku, aku merindumu sepanjang waktu....
Love you as always....
eeeeemmmmmmmmmm.........ah...