Kamis, 13 September 2012

setelah kunjungimu

Ul, selalu saja ada hal baru tiap kali mengunjungimu. Meski kini tak lagi kulihat mekar bunga di atas pusara, karena tangan-tangan yang lagi jumawa.
Ul, di bawah sana hatiku berada, cintaku bersemayam bersama jiwamu yang menunggu rehat jasadmu, dalam rangjang sederhana dalam pusara, berhias bunga yang tak mungkin ada di atas pusara.
Ul, di atas pusara kembali kutabur bunga rangkaian do'a, semoga semerbak menembus pusara, menabur wangi di ranjang di mana raga berada.
Ul, semakin tak ku mengerti akan cinta, kecuali kebersamaan dua jiwa, menyatu dua sukma dalam satu cinta.
Ul, inilah cinta, anugerah terbesar sang Maha Segala, memantul dari Sejati Cinta.
Tak peduli aku orang berkata apa,
Tak peduli aku orang memandang bagaimana,
Tak peduli aku segala suara,
ku ingin hanya rasakan cinta
                nikmati agungnya
bersamamu selamanya